Senin, 28 April 2008

Kebahagiaan Dalam Islam

Kondisi senantiasa bahagia dalam situasi apa pun, inilah. yang
senantiasa dikejar oleh manusia. Manusia ingin hidup bahagia.Hidup tenang, tenteram, damai, dan sejahtera. Sebagian orang mengejar kebahagiaan dengan bekerja keras untuk menghimpun harta. Dia menyangka bahwa pada harta yang berlimpah itu terdapat kebahagaiaan.Ada yang mengejar kebahagiaan pada tahta, pada kekuasaan. Beragam cara
dia lakukan untuk merebut kekuasaan. Sehab menurtnya kekuasaan identik dengan kebahagiaan dan kenikmatan dalam kehidupan. Dengan kekuasaan seseorang dapat berbuat banyak. Orang sakit menyangka, bahagia terletak pada kesehatan. Orang miskin menyangka, bahagia terletak pada harta kekayaan. Rakyat jelata menyangka kebahagiaan terletak pada
kekuasaan. Dan sangkaan-sangkaan lain.

Lantas apakah yang disebut "bahagia" (sa'adah/happiness)?
Selama ribuan tahun, para pemikir telah sibuk membincangkan tentang kebahagiaan. Kebahagiaan adalah sesuatu yang ada di luar manusia, dan bersitat kondisional. Kebahagiaan bersifat sangat temporal. Jika dia sedang berjaya, maka di situ ada kebahagiaan. Jika sedang jatuh, maka hilanglah kebahagiaan. Maka. menurut pandangan ini tidak adakebahagiaan yang abadi dalam jiwa manusia. Kebahagiaan itu sifatnya sesaat, tergantung kondisi eksternal manusia. Inilah gambaran kondisi
kejiwaan masyarakat Barat sebagai: "Mereka senantiasa dalam keadaan mencari dan mengejar kebahagiaan, tanpa merasa puas dan menetap dalam suatu keadaan.
Islam menyatakan bahwa "Kesejahteraan' dan "kebahagiaan" itu bukan merujuk kepada sifat badani dan jasmani insan, bukan kepada diri hayawani sifat basyari; dan bukan pula dia suatu keadaan hayali insan yang hanya dapat dinikmati dalam alam pikiran belaka.
Keselahteraan dan kebahagiaan itu merujuk kepada keyakinan diri akan hakikat terakhir yang mutlak yang dicari-cari itu — yakni: keyakinan akan Hak Ta'ala — dan penuaian amalan yang dikerjakan oleh diri berdasarkan keyakinan itu dan menuruti titah batinnya.

Jadi, kebahagiaan adalah kondisi hati yang dipenuhi dengan keyakinan(iman) dan berperilaku sesuai dengan keyakinannya itu. Bilal bin Rabah merasa bahagia dapat mempertahankan keimanannya meskipun dalam kondisi disiksa. Imam Abu Hanifah merasa bahagia meskipun harus dijebloskan ke penjara dan dicambuk setiap hari, karena menolak diangkat menjadi
hakim negara. Para sahabat nabi, rela meninggalkan kampung halamannya demi mempertahankan iman. Mereka bahagia. Hidup dengan keyakinan dan menjalankan keyakinan.

Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannva. Sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Apakah kamu tidak memahaminya? Menurut al-Ghazali, puncak kebahagiaan pada manusia adalah jika dia berhasil mencapai ma'rifatullah", telah mengenal Allah SWT. Selanjutnya, al-Ghazali menyatakan:
"Ketahuilah bahagia tiap-tiap sesuatu bila kita rasakan nikmat,kesenangan dan kelezatannya mara rasa itu ialah menurut perasaan masing-masing".

Maka kelezatan (mata) ialah melihat rupa yang indah,kenikmatan telinga mendengar suara yang merdu, demikian pula segala anggota yang lain dan tubuh manusia.
Ada pun kelezatan hati ialah ma'rifat kepada Allah, karena hati dijadikan tidak lain untuk mengingat Tuhan. Seorang rakyat jelata akan sangat gembira kalau dia dapat herkenalan dengan seorang pajabat tinggi atau menteri; kegembiraan itu naik berlipat-ganda kalau dia dapat berkenalan yang lebih tinggi lagi misalnya raja atau presiden. Maka tentu saja berkenalan dengan Allah, adalah puncak dari segala
macam kegembiraan. Lebih dari apa yang dapat dibayangkan oleh
manusia, sebab tidak ada yang lebih tinggi dari kemuliaan Allah. Dan oleh sebab itu tidak ada ma'rifat yang lebih lezat daripada ma'rifatullah. Ma'rifalullah adalah buah dari ilmu. Ilmu yang mampu mengantarkan manusia kepada keyakinan. bahwa tiada Tuhan selain Allah" (Laa ilaahaillallah). Untuk itulah, untuk dapat meraih kebahagiaan yang abadi,manusia wajib mengenal Allah. Caranya, dengan mengenal ayat-ayat-Nya,
baik ayat kauniyah maupun ayat qauliyah.

Banyak sekali ayat-ayat al-Quran yang memerintahkan manusia
memperhatikan dan memikirkan tentang fenomana alam semesta, termasuk memikirkan dirinya sendiri.Disamping ayat-ayat kauniyah. Allah SWT juga menurunkan ayat-ayat
qauliyah, berupa wahyu verbal kepada utusan-Nya yang terakhir, yaitu Nabi Muhammad saw. Karena itu, dalam QS Ali Imran 18-19, disebutkan, bahwa orang-orang yang berilmu adalah orang-orang yang bersaksi bahwa "Tiada tuhan selain Allah", dan bersakssi bahwa "Sesungguhnya ad-Din
dalam pandangan Allah SWT adalah Islam."
Inilah yang disebut ilmu yang mengantarkan kepada peradaban dan kebahagiaan. Setiap lembaga pendidikan. khususnya lembaga pendidikan Islam. harus mampu mengantarkan sivitas akademika-nya menuju kepada tangga kebahagiaan yang hakiki dan abadi. Kebahagiaan yang sejati adalah yang terkait antara dunia dan akhirat.

Kriteria inilah yang harusnya dijadikan indikator utama,apakah suatu program pendidikan (ta'dib) berhasil atau tidak. Keberhasilan pendidikan dalam Islam bukan diukur dari berapa mahalnya uang hayaran sekolah; berapa banyak yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri dan sebagainya. Tetapi apakah pendidikan itu mampu melahirkan manusia-manusia yang beradab yang mengenal Tuhannya dan beribadah kepada Penciptanya. Manusia-manusia yang berilmu seperti inilah yang hidupnya hahagia dalam keimanan dan keyakinan: yang hidupnya tidak terombang-ambing oleh keadaan. Dalam kondisi apa pun hidupnya bahagia, karena dia mengenal Allah, ridha dengan keputusanNya dan berusaha menyelaraskan hidupnya dengan segala macam peraturan Allah yang diturunkan melalui utusan-Nya.

Karena itu kita paham, betapa berbahayanya paham relativisme kebenaran yang ditaburkan oleh kaum liberal. Sebab, paham ini menggerus keyakinan seseorang akan kebenaran. Keyakinan dan iman adalah harta yang sangat mahal dalam hidup. Dengan keyakinan itulah, kata Igbal, seorang Ibrahim a.s. rela menceburkan dirinya ke dalam api. Penyair besar Pakistan ini lalu bertutur hilangnya keyakinan dalam diri seseorang. lebih buruk dari suatu perbudakan.

Sebagai orang Muslim, kita tentu mendambakan hidup bahagia semacam itu; hidup dalam keyakinan: mulai dengan mengenal Allah dan ridha, menerima keputusan-keputusan-Nva, serta ikhlas menjalankan aturan-aturan-Nya. Kita mendambakan diri kita merasa bahagia dalam menjalankan shalat, kita bahagia menunaikan zakat, kita bahagia bersedekah, kita bahagia menolong orang lain, dan kita pun bahagia menjalankan tugas amar ma'ruf nahi munkar. Dalam kondisi apa pun. maka "senangkanlah hatimu!" Jangan pernah bersedih.
"Kalau engkau kaya. senangkanlah hatimu! Karena di hadapanmu
terbentang kesempatan untuk mengerjakan yang sulit-sulit melalui hartamu.Dan jika engkau fakir miskin, senangkan pulalah hatimu! Karena engkau telah terlepas dari suatu penyakit jiwa, penyakit kesombongan yang sering menimpa orang-orang kaya. Senangkanlah hatimu karena tak ada orang yang akan hasad dan dengki kepadamu lagi, lantaran kemiskinanmu.
Kalau engkau dilupakan orang, kurang masyhur, senangkan pulalah hatimu! Karena lidah tidak banyak yang mencelamu, mulut tak banyak mencacimu..."

Mudah-mudahan Allah mengaruniai kita ilmu yang mengantarkan kita pada sebuah keyakinan dan kebahagiaan abadi, dunia dan akhirat. Amin.

Kagumku wahai mereka di jalanan

Subhanallah...
sore ini anna bertemu dengan seorang ibu yang dengan wajah lesunya mengisyaratkan bahwa ia sedang kelelahan...menjajakan makanan. wajahnya yang lelah tidak membuatnya hilang akan aura ibunda yang dibawanya. rambutnya yang sedikit terjulur kesudut matanya menyatakan bahwa ia kelelahan. langkahnya yang lemah tak mengalahkan semangatnya untuk menghidupi anandanya tersayang.
duh...sampai detik ini anna masih terhiasi olehnya.., hati ini terenyuh, kata hati ini ingin membantu, tapi....
hhhhmmm...dunia...

Di persimpangan jalan ada seorang ibu yang memakai topi lusuh. menarik gerobak kecilnya yang berisikan kardus bekas...ia adalah seorang pemulung. anna lihat bajunya basah, mungkin kerena hujan sore ini.

Subhanallah,
ya robbi...
betapa mulianya mereka yang telah rela memberikan semua waktu yang seharusnya untuk bersantai ria...demi menghidupi orang yang dicintainya....
seharusnya sore ini mereka bersama suami dan buah hatinya bercengkrama...bercanda tawa...menikmati sisa hidupnya yang telah diberikan kepadanya, namun mereka rela berada di jalanan.

Allahu Robbi...
sungguh anna kagum akan mereka...

Jumat, 25 April 2008

Kisah Kasih Dengan Yang Maha Kasih



Rumah maya Anna...
apakabarmu malam ini? Trimakasih engkau telah menemani saat2 terahir Anna di Kota ini. insyaAllah dalam beberapa pekan ini Anna akan hijrah menuju kota ilmu.
pontianak telah mengajarkan Anna bagaimana kehidupan ini. selama kurang lebih 6 tahun Anna disini Pontianak kota khatulistiwa..pengalam berharga yang banyak ana dapatkan. sejak tahun 2002..ana diantar Bapak untuk mengenyam pendidikan, untuk menjadi seorang sarjana..Sarjana Pertanian. suatu keberuntungan yang amat besar bagi Anna...karena mungkin teman2 sebaya seperti Anna di luar sana yang tidak sberuntung Anna..Alhamdulillah ya Allah...

sejak itu Anna memulai aktifitas kuliah...di ruang Flamboyan kelas tercinta selama 3,5 tahun.
sebagai anak daerah....di awal kuliah Anna amat minder...namun setelah Anna jalani Alhamdulillah...
suatu yang paling indah ketika Anna merasakan indahnya islam..
Ulul Albab Tercinta...UA (baca: yu e).
di sana Anna dikenalkan bagaimana erorganisasi...bagaimana berukhwah...
indahnya persaudaraan dalam islam...Subhanallah...

Dari kestari hingga Kadiv Kemuslimatan...Bendum... di FKMI UA
dengan berjalannya waktu hingga akhirnya di Januari 2006 Anna mengalami suatu yang indah dalam pandangan Anna...
ketika Anna menerima Syahid Al hafidz...
dengan pertemuan yang indah di Pribumi...

....Bersambung...



"dd" Raisya kecil Umi dan Abi

Untuk dd Raisya kecil umi dan abi yang akan datang...

tetaplah teguh seperti seperti batu karang yang dihempas ombak lautan,
tetaplah kokoh seperti menara Baiturrahman meskipun diterjang tsunami..
tetaplah bersinar seperti mutiara...meskipun ditengah lumpur yang hitam..
sungguh umi dan abi
merindukan kehadiranmu saat ini..
sebagai penyejuk qalbu penentram jiwa umi dan abi.

dd Raisya kecil umi yang akan datang, meskipun umi telah meninggalkanmu sebelum engkau hadir dipelukan dan dekapan umi..., umi harap pada Allah agar engkau selalu menjadi Qurrota A'yun bagi umi yang akan menyayangimu..

umi bahagia melihatmu tersenyum manis dengan imanmu...
dengan krudung putihmu yang semakin membuat umi bangga kepadamu...
dd Raisya kecik umi yang akan datang...peluk dekap hanya untukmu...sayang

Yaumul Khomis Anna

Yaumul khomis Anna...

hari ini Anna terpaku akan ayat-ayat cintaNya..Subhanallah...
hari ini selembar kertas berwarna hijau baru saja Anna buka, disudut kanannya tertulis...Walimatul Ursy...
Allahu Robbi...

Untaian istiqfar terlantun dan terkucur dari setiap urat-urat nadi suara Anna..
Hatimya menangis, namun Anna senantiasa bertasbih mengagungkan asma Allah..
Allahu Akbar...

Barakallah....Sahabatku...

Selasa, 22 April 2008

salam Anna

Assalamualaikum

Catatan kecil Anna

Allahu Robbi...
hari ini anna memulai hari dengan bersimpuh kepadaMu.
kulantunkan ayat-ayat cintamu di ruang kecil di kos kecil Anna.
An-Nahl...lebah...
hari ini harus lebih baik lagi.

seperti bisa...pukul 08.30 wib anna harus sudah berangkat kerja...
itung-itung ibaadah juga.
hmmm... ada janji dengan anak LDK.
semua uda beres...
sampai juga akhirnya di tempat kerja anna.
iya...hari ini tahsin Al-Quran. subhanallah...

pasien hari ini cuma satu...ibu-ibu..
pulang deh akhirnya...

Senin, 21 April 2008

21 April

Apakah Kartini lebih mulia dari
khadijah...
Aisyah...
Maryam...
Fatimah...
Asiyah...
Khansa....
........?????

Bahagia Anna

SyafiyAllah...
Senja hari 20 April 2008 Anna mendengar suara yang selama 2 bulan terahir ini tak lagi Anna dengar..
subhanallah
bahagianya Anna..
canda tawanya...
manjanya...
kemarahannya...
semua terasa ketika itu
sungguh Anna semakin merindukan keceriaan yang dulu selama 2 tahun bersamanya.
tapi...
Anna malu, ana takut Rabbku cemburu karenanya.
Anna hanya bisa titipkan salam rindu Anna padaNya
karena Ia lebih tahu apa yang ada disini...
di hati Anna...

Suara Hati untuk Syahid Al-Hafidz Anna

Syahid...
ketika Anna membaca pesan singkatmu "..Hidup serasa yatim_piatu, dimana mereka?..."
ketahuilah syahidku...
engkau tidak sendiri...
Allah bersamamu..
dengan Rahman dan RahimNya..
Semalam dalam sujud panjangnya...Fatihamu...
Bermunajat pada RabbNya akan kebahagiaanmu...
meskipun tak ada sedikitpun malam itu engkau mengingatnya...
namun Fatihamu memberikan airmatanya untuk Rabbnya
untuk mu...
meskipun malam itu engkau bahagia karena bertemu wanita shalihah yang selalu ada dalam mimpimu....
bersama buah hatinya tercinta...bersama mujahidnya...
meskipun malam itu dirimu diliputi kerinduan akan kekasihmu yang hilang...
namun Fatihamu...selalu bersamamu...
meskipun tak pernah engkau rasakan...
Syahidku...
akulah Fatihamu...
yang selalu mencintaimu karena Allah...
yang selalu menyertaimu disetiap doanya...
Fatihamu hanya bisa memberikan Cintanya...
karena Allah untuk Syahidnya...
Kebahagiaanku adalah ketika engkau bahagia...
(?_?)
Fatihamu...

Senin, 07 April 2008

Puisi Untuk Syahidku Di Dunia Yang akan datang

BILAMANA KAU KEKASIHKU
Saat matahari mulai terlelap terhanyut
suara adzan berkumandang
allahu akbar,
beranjak aku dari alas karpet pengantar tidurku
bismillahirahmanirrohim …
kubasuh mukaku hingga pori-pori
terhentak mengalun dalam nadi-nadiku
larutlah ku dalam pelukan-Mu,
dan bersujud pada-Mu
Bilamana kau kekasihku
keelokan wajahmu menyelimuti anganku bak yusuf
suara indahmu bersanding takbirku
masya allah ...
Bilamana kau kekasihku
gerak tubuhmu
mengajak bul-bul tertunduk tersipu
patuh pada setiap lekukan gerak tubuhmu
matamu bersinar tajam melucuti semua organ tubuhku terpaku,
seperti aku dalam bingkai foto kala itu
Bilamana kau kekasihku aku harus bagaimana
tertundukkah?
Karena cahaya auramu menghujam di setiap pandanganku
aku harus bagaimana,
atau kau juga bagaimana
aku diam,
kau menyahut
kau diam,
aku bicara
kau tersenyum padaku,
aku tertawa
gila aku,
aku ini bagaimana
bilamana kau kekasihku
aku harus bersyukur
alhamdulillah
...

Kisah si penebang pohon



Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondisi kerja yang bakal diterima sangat baik, sehingga si calon penebang pohon itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin. Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerja yang harus diselesaikan dengan target waktu yang telah ditentukan kepada si penebang pohon. Hari pertama bekerja, dia berhasil merobohkan 8 batang pohon. Sore hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan memberikan pujian dengan tulus, "Hasil kerjamu sungguh luar biasa! Saya sangat kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu. Belum pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu". Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari si penebang bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 7 batang pohon.
Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin bertambahnya hari, semakin sedikit pohon yang berhasil dirobohkan. "Sepertinya aku telah kehilangan kemampuan dan kekuatanku, bagaimana aku dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjaku kepada majikan?" pikir penebang pohon merasa malu dan putus asa. Dengan kepala tertunduk dia menghadap ke sang majikan, meminta maaf atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tidak mengerti apa yang telah terjadi. Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, "Kapan terakhir kamu mengasah kapak?" "Mengasah kapak? Saya tidak punya waktu untuk itu, saya sangat sibuk setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore dengan sekuat tenaga". Kata si penebang. "Nah, disinilah masalahnya. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan kapak baru dan terasah, maka kamu bisa menebang pohon dengan hasil luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama, menggunakan kapak yang sama tetapi tidak diasah, kamu tahu sendiri, hasilnya semakin menurun.
Maka, sesibuk apapun, kamu harus meluangkan waktu untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal. Sekarang mulailah mengasah kapakmu dan segera kembali bekerja!" perintah sang majikan. Sambil mengangguk-anggukan kepala dan mengucap terimakasih, si penebang berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai mengasah kapak. Istirahat bukan berarti berhenti , Tetapi untuk menempuh perjalanan yang lebih jauh lagi Sama seperti si penebang pohon, kita pun setiap hari, dari pagi hingga malam hari, seolah terjebak dalam rutinitas terpola. Sibuk, sibuk dan sibuk, sehingga seringkali melupakan sisi lain yang sama pentingnya, yaitu istirahat sejenak mengasah dan mengisi hal-hal baru untuk menambah pengetahuan, wawasan dan spiritual. Jika kita mampu mengatur ritme kegiatan seperti ini, pasti kehidupan kita akan menjadi dinamis, berwawasan dan selalu baru !

Surat Merah Jambu



Ini kali pertama ke uraikan senyumku dengan lebarnya... langkahku menuju walimah sahabatku begitu ringan dan riang... saat itu memang langit agak sedikit mendung. Cuacanya kurang mendukung untuk sebuah pesta pernikahan, tapi kegiranganku menutupi langit-langit yang tak bercahaya…… Rini...ya...nama itulah yang akad di Qabulkan oleh seorang ikhwan yang tampan dan gagah berani untuk memperjuangkan islam..ahaahaahaa hatiku senang sekali dibuatnya.. Persahabatan yang kubina selama ini yayayaya.... kupercaya semua nantinya pasti akan sibuk dengan kehidupnya masing-masing. apalagi mereka yang sudah berkeluarga. ku buka pintu kamar pengantin yang sudah dihiasi oleh bunga-bunga yang cantik... "mmmm...wangi amat nih kamar rin?" tanya ku dengan mengejutkanya dikamar yang terhias rapih itu.


"ya iyalah......kamar buat pacaran kudu wangi...first...disini semuanya serba first" jawabnya kalem... ahahahaha rini, lom aqad aja dah ngeres, emang kudu disapu tuh pikirana..hehehe sejenak kamipun saling pandang, tak terasa air mata kami membendung di kelopak mata. tak tertahan sehingga terjatuh mengalir dipipi. kami pun saling berpelukan terasa sekali akan ada yang hilang. ya..., akan ada yang hilang. masa-masa bersama kami akan lebih sedikit. yaa... inilah konsekuensi kehidupan. "hiks...hiks..." isak tangis rini semakin menjadi dan membuat hatiku semakin tak kuat menahan bendungan air mata ini. "udah ah rin... nyantai... ntar gw juga nyusul loe... !" hiburku. "hiks... hiks...hiks..."isakanya semakin menjadi. hah...aku bingung! mungkin yang aku rasakan sama dengan yang rini rasakan krekkk......terdengar pintu kamar terbuka...,nah... ini yuli sahabat ku juga. kami bersahabat bertiga. dari mulai kongkow bareng sampai melawan idiologi kufur kami selalu bareng. semoga semangat kami tetep Allah satukan.


"Assalamu'alaikum..." sapanya."'Alaykumsalam...hei yul. kok baru dateng?" tanyaku, tangisan aku dan rini pun seketika berhenti."hei...,," rini menyapa dengan lunglai"duh...kok pengantin pake ada acara nagis-nangisan segala sih?" celoteh yuli. padahal ku juga tau apa yang yuli rasakan adalah sama dengan apa yang aku rasakan sekarang. "kapan dateng?" tanyaku mengalihkan perhatian rini"baru aja nih, duh...macet bo...tadi. jadinya aja deh telat" tiba-tiba aja rini menghampiri yuli dan memeluknya erat...yah...nagis lagi deh!!detik-detik Akad sebentar lagi akan diselnggarakan, hati kami pun semakin berdegup kencang, entah apa yang ada di otak kami. Harusnya kami bahagia.Akad pun terselenggarakan, dua cinta menyatu kini. didalam ikatan yang suci dan Allah meridhoi. subhanallah didalam acara akad isaq tangis keluarga menjadi haru biru.


sahabat selamat bahagia. Walimatul'Arsy pun terselenggara dengan meriah dan tetep syar'imenjelang sore badanku sudah letih melayani tamu-tamu yang subhanallah banyak banget. akhirnya, ku sandarakan diri disebuah bangku deket bangku mempelai. tiba-tiba dateng seorang ikhwan menghampiriku. "Assalamu'alaikum ukhti" sapanya pelan "Alaykumsalam" jawabku lirih, dengan gaya kaget ku tiba-tiba berdiri."ada apa yah? ikhwan diseblah sana mas " kataku sambil menunjukan sebuah tenda yang terlintas hijab."afwan, bukan. ana cuma mau ngasih ini ke ukhti rini. dari seorang sahabat" ujarnya "ooo...,yah, syukron yah!"Ikhwan itupun berlalu begitu saja, tampan memang. tapi... bukan type ku. hahahahahahasebuah amplop berwarna merah jambu, tipis. mungkin uang didalamnya. tapi aneh, biasanya pake amplop biasa, tapi ini pake amplop pink. hahahayyyy... ada apakah?Kulihat rini sudah bersiap-siap menanggalkan baju pengantin yang dia pake, karena resepsi sudah selesai."deuh..., pengantin baru, ntar malem asik dunk" gumam yuli...dasar yuli"ya begitu deh...makanya cepet...cepet walimah...!" ledeknya, kena deh si yuli"rin...,tadi ada ikhwan yang nitipin ini" kusodorkan amplop berwarna merah jambu itu"kayanya sih spesial, pastinya uangnya juga warna merah" tawa kami meledak "buka dunk rin...," pinta yuliRini bergegas membuka amplop itu, dan ternyata amplop itu adalah secarik surat. tak lama kemudian setelah rini membaca, rini pun terisak-isak menangis. penasaran kubuatnya. ku ambil kertas itu lalu tuli menghampiri ku. sedangkan kondisi rini masih saja menangis.
kufokuskan kedua bola mataku di depan surat itu.

Assalamu'alaikum warahmutullahi wabarokatuh


"Untuk Mujahidah pengemban misi yang telah walimah sebelumnya,
ana minta ma'af ya ukhti kharimah. jika kedatangan surat ini menganggu. tapi agar ukhti tau bahwa ada seorang yang sudah berkorban untuk ukhti.Memang salah ana, selama ana ini ngga pernah kasih kabar sama ukhti. itu lantaran begitu banyak amanah da'wah. setelah kita lulus SMA ana ber Azam bahwa nanti ketika ana pulang dari pengembanan misi ini ana akan mempersunting ukhti. Karena ana tau begitu mulia nya ukhti kalo ana ajak komitmen dengan waktu yang tidak singkat. ukhti pasti akan menolak, yah...ana mafhum. selama ini ana berada di Papua, untuk mengemban misi da'wah kita. memahamkan masyarakat yang luar biasa bodohnya tentang islam.
Di papua sini, setiap hari ana hanya bekerja dan menyelasaikan amanah sebagai hamba Allah. subhanallah perjuangan disini kerasa banget ukhti banyak sekali tantanganya. Sampai-sampai ana lupa ana punya hati di Jakarta sana, hati yang ingin ana ajak untuk hidup bersama. Setelah 6 tahun berada dipapua, dan misi sudah selesai. Alhamdulillah ana bersegera untuk pulang ke Jakarta. Aturan tiga bulan lalu ana sudah pulang. Tapi berhubung ada yang berhalangan untuk meneruskan amanah itu, ana cancel untuk pulang. Ukhti, selama 6 tahun ini. Do’a malam ana selalu menyertai ukhti. Da’wah ana selalu ukhti hiasi. Karena ana yakin akan berdampingan dengan seorang wanita Sholehah. Seminggu yang lalu ana sampai di Jakarta. Dan begitu dahsyatnya kaki ini untuk melangkah kerumah ukhti. Sesampainya didepan rumah ukhti. Ana melihat segerombolan orang yang mambawa perlengkapan acara lamaran. Kaki ana tertahan sampai depan rumah ukhti. Ana melihat ukhti dari jauh.
Subhanallah wajah yang 6 tahun lalu ana liat kini berbeda, menjadi semakin cantik dan terdapat cahaya ghiroh yang memancar didalamnya. Ukhti, itukah engkau? Hatiku bergetar dibuatnya. Kumudurkan langkahku saat itu. Ku tau, kau sudah akan dipinang. Entah ikhwan mana yang beruntung itu. Langkahku melaju cepat, mundur...dan terus mundur.Sekarang, ukhti telah berdua. Tapi cinta ana sama ukhti akan ana semaikan dalam Diary hati ana.
Barakallahufik ya ukhti.
Semoga menjadi keluarga yang sakinah, Mawadah dan Warohmah. Amin"



Wassalamu’alaikum.
Hendra


Tanganku bergetar dibuatnya“rin……!” sahutku pelan.“jadi...,,selama ini laki-laki itu dia rin?” Tanya yuli. Nadanya sedikit agak kesal isakan rini makin mengeras...“ssssttttt, rin nanti semua tau! Udah….jadikan ibrah. Bahwa bergantung pada mahluk itu pasti akan kecewa, insya Allah hendra pun mengerti akan hal itu” tukasku sambil kurangkul dia.“rin Cuma sedih aja……mungkin cinta kita tulus, tapi Allah menghendaki lain”“ya udah...dirimus ekrang dah punya suami, dialah pengeranmu. Dia amanah yang Allah kasih buat kamu. Dijaga yah!” pesanku pelan.Malampun tak bias dibendung lagiWaktu terus berputarSehingga sahabatku bias melupakanyaKejadian kemarin, hari ini dan lusa, harus kita jadikan ibrah

Fatimah Azzahra

Pada suatu hari di Madinah, ketika Nabi Muhammad berada di masjid sedang dikelilingi para sahabat, tiba-tiba anaknya tercinta Fatima, yang telah menikah dengan Ali --prajurit umat Islam yang terkenal-- datang pada Nabi. Dia meminta dengan sangat kepada ayah nya untuk dapat meminjam seorang pelayan yang dapat membantunya dalam melaksanakan tugas pekerjaan rumah.
Dengan tubuhnya yang ceking dan kesehatannya yang buruk, dia tidak dapat melaksanakan tugas menggiling jagung dan mengambil air dari sumur yang jauh letaknya, di samping juga harus merawat anak-anaknya.Nabi tampak terharu mendengar permohonan si anak, tapi sementara itu juga Beliau menjadi agak gugup. Tetapi dengan menekan perasaan, Beliau berkata kepada sang anak dengan sinis, "Anakku tersayang, aku tak dapat meluangkan seorang pun di antara mereka ya ng terlibat dalam pengabdian 'Ashab-e Suffa. Sudah semestinya kau dapat menanggung segala hal yang berat di dunia ini, agar kau mendapat pahalanya di akhirat nanti." Anak itu mengundurkan diri dengan rasa yang amat puas karena jawaban Nabi, dan selanjutnya tidak pernah lagi mencari pelay an selama hidupnya.Fatima Az-Zahra si cantik dilahirkan delapan tahun sebelum Hijrah di Mekkah dari Khadijah, istri Nabi yang pertama.
Fatima ialah anak yang keempat, sedang yang lainnya: Zainab, Ruqaya, dan Ummi Kalsum.Fatima dibesarkan di bawah asuhan ayahnya, guru dan dermawan yang terbesar bagi umat manusia. Tidak seperti anak-anak lainnya, Fatima mempunyai pembawaan yang tenang dan perangai yang agak melankolis. Badannya yang lemah, dan kesahatannya yang buruk men yebabkan ia terpisah dari kumpulan dan permainan anak-anak. Ajaran, bimbingan, dan aspirasi ayahnya yag agung itu membawanya menjadi wanita berbudi tinggi, ramah-tamah, simpatik, dan tahu mana yang benar.Fatima, yang sangat mirip dengan ayahnya, baik roman muka maupun dalam hal kebiasaan yang saleh, adalah seorang anak perempuan yang paling diayang ayahnya dan sangat berbakti terhadap Nabi setelah ibunya meninggal dunia. Dengan demikian, dialan yang sang at besar jasanya mengisi kekosongan yang ditinggalkan ibunya.Pada beberapa kesempatan Nabi Muhammad SAW menunjukkan rasa sayang yang amat besar kepada Fatima. Suatu saat Beliau berkata, "O... Fatima, Allah tidak suka orang yang membuat kau tidak senang, dan Allah akan senang orang yang kau senangi."Juga Nabi dikabarkan telah berucap: "Fatima itu anak saya, siapa yang membuatnya sedih, berarti membuat aku juga menjadi sedih, dan siapa yang menyenangkannya, berarti menyenangkan aku juga."Aisyah, istri Nabi tercinta pernah berkata, "Saya tidak pernah berjumpa dengan sosok probadi yang lebih besar daripada Fatima, kecuali kepribadian ayahnya."Atas suatu pertanyaan, Aisyah menjawab, "Fatima-lah yang paling disayang oleh Nabi."Abu Bakar dan Umar keduanya berusaha agar dapat menikah denga Fatima, tapi Nabi diam saja. Ali yang telah dibesarkan oleh Nabi sendiri, seorang laki-laki yang padanya tergabung berbagai kebajikan yang langka, bersifat kesatria dan penuh keberanian, kesal ehan, dan kecerdasan, merasa ragu-ragu mencari jalan untuk dapat meminang Fatima. Karena dirinya begitu miskin. Tetapi akhirnya ia memberanikan diri meminang Fatima, dan langsung diterima oleh Nabi. Ali menjual kwiras (pelindung dada dari kulit) milikn ya yang bagus. Kwiras ini dimenangkannya pada waktu Perang Badar. Ia menerima 400 dirham sebagai hasil penjualan, dan dengan uang itu ia mempersiapkan upacara pernikahannya. Upacara yang amat sederhana. Agaknya, maksud utama yang mendasari perayaan it u dengan kesederhanaa, ialah untuk mencontohkan kepada para Musllim dan Musllimah perlunya merayakan pernikahan tapa jor-joran dan serba pamer.fatima hampir berumur delapan belas tahun ketika menikah dengan Ali. Sebagai mahar dari ayahnya yang terkenal itu, ia memperoleh sebuah tempat air dari kulit, sebuah kendi dari tanah, sehelai tikar, dan sebuah batu gilingan jagung.Kepada putrinya Nabi berkata, "Anakku, aku telah menikahkanmu dengan laki laki yang kepercayaannya lebih kuat dan lebih tinggi daripada yang lainnya, dan seorang yang menonjol dalam hal moral dan kebijaksanaan."Kehidupan perkawinan Fatima berjalan lanjcar dalam bentuknya yang sangat sederhana, gigih, dan tidak mengenal lelah. Ali bekerja keras tiap hari untuk mendapatkan nafkah, sedangkan istrinya bersikap rajin, hemat, dan berbakti. Fatima di rumah melaksanak an tugas-tugas rumah tangga; seperti menggiling jagung dan mengambil air dari sumur. Pasangan suami-istri ini terkenal saleh dan dermawan. Mereka tidak pernah membiarkan pengemis melangkah pintunya tanpa memberikan apa saja yang mereka punyai, meskipun m ereka sendiri masih lapar.Sifat penuh perikemanusiaan dan murah hati yang terlekat pada keluarga Nabi tidak banyak tandingannya.
Di dalam catatan sejarah manusia, Fatima Zahra terkenal karena kemurahan hatinya.Pada suatu waktu, seorang dari suku bani Salim yang terkenal kampiun dalam praktek sihir datang kepada Nabi, melontarkan kata-kata makian. Tetapi Nabi menjawab dengan lemah-lembut. Ahli sihir itu begitu heran menghadapi sikap luar biasa ini, hingga ia m emeluk agama Islam. Nabi lalu bertanya: "Apakah Anda berbekal makanan?" Jawab orang itu: "Tidak." Maka, Nabi menanyai Muslimin yang hadir di situ: "Adakah orang yang mau menghadiahkan seekor unta tamu kita ini?" Mu'ad ibn Ibada menghadiahkan seekor unta. Nabi sangat berkenan hati dan melanjutkan: "Barangkali ada orang yang bisa memberikan selembar kain u ntuk penutup kepala saudara seagama Islam?" Kepala orang itu tidak memaki tutup sama sekali. Sayyidina Ali langsung melepas serbannya dan menaruh di a tas kepala orang itu. Kemudian Nabi minta kepada Salman untuk membawa orang itu ke tempat seseorang saudara seagama Islam yang dapat memberinya makan, karena dia lapar.Salman membawa orang yang baru masuk Islam itu mengunjungi beberapa rumah, tetapi tidak seorang pun yang dapat memberinya makan, kearna waktu itu bukan waktu orang makan.Akhirnya Salman pergi ke rumah Fatima, dan setelah mengetuk pintu, Salman memberi tahu maksud kunjungannya. Dengan air mata berlinang, putri Nabi ini mengatakan bahwa di rumahnya tidak ada makanan sejak sudah tiga hari yang lalu. Namun putri Nabi itu en ggan menolak seorang tamu, dan tuturnya: "Saya tidak dapat menolak seorang tamu yang lapar tanpa memberinya makan sampai kenyang."Fatima lalu melepas kain kerudungnya, lalu memberikannya kepada Slaman, dengan permintaan agar Salman membawanya barang itu ke Shamoon, seorang Yahudi, untuk ditukar dengan jagung. Salman dan orang yang baru saja memeluk agama Islam itu sangat terharu. Dan orang Yahudi itu pun sangat terkesan atas kemurahan hati putri Nabi, dan ia juga memeluk agama Islam dengan menyatakan bahwa Taurat telah memberitahukan kepada golongannya tentang berita akan lahirnya sebuah keluarga yang amat berbudi luhur.Salman balik ke rumah Fatima dengan membawa jagung. Dan dengan tangannya sendiri, Fatima menggiling jagung itu, dan membakarnya menjadi roti. Salman menyarankan agar Fatima menyisihkan beberapa buath roti intuk anak-anaknya yang kelaparan, tapi dijawab bahwa dirinya tidak berhak untuk berbuat demikian, karena ia telah memberikan kain kerudungnya uitu untuk kepentinga Allah.Fatima dianugerahi lima orang anak, tiga putra: Hasan, Husein, dan Muhsin, dan dua putri: Zainab dan Umi Kalsum. Hasan lahir pada tahun kegia dan Husein pada tahun keempat Hijrah. Muhsin meninggal dunia waktu masih kecil.Fatima merawat luka Nabi sepulangnya dari Perang Uhud. Fatima juga ikut bersama Nabi ketika merebut Mekkah, begitu juga ia ikut ketika Nabi melaksanakan ibadah Haji Waqad, apda akhir tahun 11 Hijrah.Dalam perjalanan haji terakhir ini Nabi jatuh sakit. Fatima tetap mendampingi beliau di sisi tempat tidur. Ketika itu Nabi membisikkan sesuatu ke kuping Fatima yang membuat Fatima menangis, dan kemudian Nabi membisikkan sesuatu lagi yang membuat Fatima tersenyum. Setelah nabi wafat, Fatima menceritakan kejadian itu kepada Aisyah. Ayahnya membisikkan bertia kematianya, itulah yang menyebabkan Fatima menangis, tapi waktu Nabi mengatakan bahwa Fatima-lah orang pertama yang akan berkumpul dengannya di ala m baka, maka fatima menjadi bahagia.Tidak lama setelah Nabi wafat, Fatima meninggal dunia, dalam tahun itu juga, eman bulan setelah nabi wafat. Waktu itu Fatima berumur 28 tahun dan dimakamkan oleh Ali di Jaat ul Baqih (Medina), diantar dengan dukacita masyarakat luas.Fatima telah menjadi simbol segala yang suci dalam diri wanita, dan pada konsepsi manusa yang paling mulia. Nabi sendiri menyatakan bahwa Fatima akan menjadi "Ratu segenap wanita yang berada di Surga.
"Sumber: "Seratus Muslim Terkemuka" oleh Jamil Ahmad.

Pembuka Hari

Selamat datang anna...
hari ini untuk mu..
hari kemarin adalah masa lalumu yang tak kan pernah kembali..
hari ini adalah milikmu seutuhnya...
bersama orang-orang yang engkau cintai dan yang mencintaimu...
yakini lah...
bahwa sekarang adalah waktu untuk bertemu muka dengan pencintamu..
dan yang mencintaimu..

Sabtu, 05 April 2008

Rumah Baru

Alhamdulillah...

syukron katsiron umi Emma uda bikibnin rumah baru buat Anna..
jangan lupa rumah kecilnya di buka kembali ya