Sekitar 1000 orang tewas sejak dilakukannya tindakan aggressor biadap Israel ke Gaza Palestina (kompas, 15/1/09). Angka terus bergerak naik dari hari ke hari. Reruntuhan puing bangunan yang hangus bercampur asap dan ceceran darah kaum muslimin seolah menjadi pemandangan biasa di Gaza. Sejak tahun 1947 tercatat 23 kali peristiwa pembantaian umat islam yang dilakukan tangan-tangan najis bangsa kera Israel. Sejak tahun 1992, 65 resolusi DK PBB dikeluarkan untuk menghentikan tindakan brutal Israel, namun ytak satupun yang dilakukan Israel. Kecaman dunia tinggal kecaman, cacian tinggal cacian, faktanya semua itu tidak menjadikan Israel jera menyerang, bahkan membabi buta dan brutal. Ironisnya, para penguasa negeri-negeri islam hanya diam, tidak melakukan tindaka apa-apa sealain melontarkan kecaman tanpa arti, hanya sekedar menggelar pertemuan tingkat tingi yang ak berguna. Para penguasa negeri-negeri islam elah berkhianat dengan diamnya mereka dan tidak memberikan pertolongan kepada kaum muslim palestina adalah bentuk persekongkolan mereka dengan bangsa kafir.
Para penguasa negeri-negeri islam saat ini makin menarik diri dari peraya atas kaum muslim palestina. Mereka melatih para tentara dan pasukan keamanan hanya untuk memberangus umat islam dan bukan untuk membela kepentingan umat. Bahkan mereka justru mencurigai umat islam sebagai teroris, menangkapi aktifis islam dan memberagus para mujahidin serta mentoleransi warganegaranya untuk berteriak menumpahkan kekesalannya melalui berbagai aksi. Namun pada saat yang sama mereka mengebiri aksi-aksi itu denga berbagai alasan yang tidak masuk akal. Akibatnya solidaritas kaum muslim di luar palestinahanya mejadi oini yang tidak berefek pada lahirnya solusi praktis. Mereka para pemimpin Negara-negara islam bergantung kepada panggung sandiwara PBB denga sutradaranya Amerika Serikat da kawan-kawan yang setiap hari membantu Israel sebesar $ 6,8 juta yang dibelanjakan untuk alat perang dan kepentingan pertahanan Israel.
Islam dengan tuntunannya adalah solusi dari setiap problem umat. Jika para penguasa negeri islam menyadari, seharusnya mereka menyerukan jihad (perang) da membuka pintu-pintu prbatasannya dengan Palestina seraya menggerkkan semaksimal mungkin kekuatan tentara yang mereka miliki. Negara Israel harus dihapus. Mengusir orang-orang Yahudi dari semenanjung arab, sebab akar permasalahannya adalah berdirinya Negara Israel di tanah kaum muslimin yang merupakan hak dan milik umat islam.
Para penguasa negeri islam seharusnya meninggalkan system jahiliyah dengan cara menerapkan syari’ah secara total dalam institusi khilafah. Para peguasa muslim dan umat islam harus keluar dari penjara besar system kaitalis-imperialis pimpinan AS da sekutunya, baik dari PBB maupun lembaga-lembaga turunannya seperti IMF, World bank dan lain-lain. Kita kaum muslim tidak berhenti sebatas berdo’a dan menggalang solidaritas dalam bentuk bantuan uang dan obat-obatan bagi saudara kita di Palestina, yang tidak kalah pentingnya adalah membangun kesadaran umat, bahwa mereka sangat membutuhkan kesatuan di bawah satu kepemimpinan, yakni khilafah. Sebab, hanya khilafahlah solusi final yang akan menghentikan kebiadaban Israel sekaligus mengakhiri derita umat islam di berbagai belahan dunia saat ini.
Rabu, 14 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar